Selasa, 22 Februari 2011

Pembelajaran OBSERVASIONAL

Pembelajaran observasional juga dinamakan imitasi atau modelling- adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain. Dalam beberapa kasus, pembelajaran observasional membutuhkan lebih sedikit waktu ketimbang pengkondisian operan.
Studi Boneka Bobo Klasik
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Bandura- mengilustrasikan bagaimana pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengamati model yag bukan sebagai penguat atau penghukum. Sejumlah anak secara acak ditugaskan untuk mengamati tiga buah film, di mana film tersebut menampilkan seorang model yang sedang memukuli boneka plastik seukuran orang dewasa.
  • film pertama : penyerangnya diberi permen, minuman ringan, dan dipuji karena melakukan tindakan agresif
  • film kedua : si penyerang ditegur dan ditampar karena bertindak agresif 
  • film ketiga : tidak ada konsekuensi atas tindakan si penyerang boneka

kemudian, anak-anak dibiarkan sendiri di dalam sebuah ruangan. Anak-anak tersebut dibiarkan bersama mainan-mainan termasuk boneka bobo tadi. Apapun perilaku anak-anak tersebut diamati melalui cermin satu arah. 
Dari percobaan tersebut, kita mendapatkan kondisi dimana anak yang menonton film dimana perilaku penyerang diperkuat atau tidak dihukum apapun- lebih sering meniru tindakan model ketimbang anak yang menyaksikan penyerang dihukum. Bandura meyakini bahwa ketika anak mengamati perilaku tetapi tidak memberikan respons yang dapat diamati, anak itu mungkin masih mendapatkan respons model dalam bentuk kognitif. 






Model pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura
menurut Bandura, ada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional, yakni:
1. Atensi (perhatian)
sebelum murid dapat meniru tindakan model, mereka harus memperhatikan apa yang dilakukan atau dikatakan si model. misalkan seorang anak yang terganggu oleh dua murid lainnya yang sedang bicara mungkin tak mendengar apa yang dikatakan guru. Perhatian/Atensi pada model dipengaruhi oleh sejumlah karakteristik, misalnya orang yang hangat, kuat dan ramah akan lebih diperhatikan ketimbang orang yang dingin, lemah dan kaku. Anak/murid lebih memperhatikan model yang berstatus tinggi daripada yang berstatus rendah, dalam hal ini guru dianggap murid sebagai sosok yang berstatus tinggi
2. Retensi 
untuk menghasilkan tindakan model, murid harus memberikan kode informasi dan menyimpannya dalam ingatan (memori). Misalkan seorang guru menyuruh muridnya untuk menghargai perasaan orang lain, cara yang juga paling diingat oleh murid sebaiknya adalah ketika guru memberikan sebuah video yang menarik yang juga mencakup bagaimana seseorang bisa menghargai perasaan orang lain. Retensi akan semakin meningkat ketika guru memberikan contoh yang hidup dan jelas kepada muridnya saat memberikan penjelasan akan sesuatu.
3. Produksi 
Seorang murid memang menyaksikan apa yang mereka lihat dari model (guru) dan juga mengingat, tetapi murid juga mempunyai keterbatasan untuk memproduksi perilaku mereka. Berlajar, berlatih, dan berusaha dapat membantu murid untuk meningkatkan kinerja motor mereka.
4. Motivasi
Murid memang sudah menyaksikan, mengingat (menyimpan) dalam memori, dan memiliki kemampuan untuk meniru tindakan model, tetapi murid tidak termotivasi untuk melakukannya. Hal ini tampak ketika anak yang melihat model dihukum tidak meniru tindakan agresif si model. Tetapi, setelah mereka diberi penguat (insentif) seperti stiker atau jus buah, mereka melakukan apa yang dilakukan model. 

Bandura meyakini bahwa penguatan tidak selalu dibutuhkan agar pembelajaran observasional terjadi. Namun ketika anak tidak meniru perilaku yang diinginkan, maka ada tiga hal yang bisa menolong:
  • memberi imbalan pada model
  • memberi imbalan pada anak
  • memerintahkan anak untuk membuat pernyataan untuk memperkuat diri, seperti "Berhasil, saya telah melakukan tugas saya dengan tepat dan jelas", dsb.
KITA, yakni anda dan saya merupakan model yang penting bagi seorang anak (murid) dan kita mempunyai cara-cara yang terbaik dengan harapan agar murid mampu menyatakan diri dalam suatu perilaku yang benar dan memang diinginkan. 
 


sumber:
buku John W.Santrock

UPIN & IPIN THE MOVIE


siapa yang tidak mengenal upin & ipin? 
dimana-mana, anak-anak suka sekali mengikuti bagaimana logat atau cara bicara upin&ipin dalam serialnya. Hal ini menarik untuk ditilik, mengapa tontonan ini bisa sangat begitu baik diterima oleh masyarakat, baik itu masyarakat Malaysia sendiri maupun masyarakat Indonesia. 
Pada perkuliahan beberapa waktu yang lalu, perkuliahan psikologi pendidikan- saya dan teman-teman disuguhkan sebuah tontonan yang menarik berjudul Upin&Ipin Geng Pengembara bermula.Tontonan ini sangat menarik bagi saya, bagaimana team work benar-benar sangat diandalkan terlihat pada bagian behind the scene, perkenalan pengisi suara yang sangat sederhana namun menarik, sampai kepada orang-orang di belakang layar yang sangat-sangat bersemangat dan menarik pula.
komentar saya mengenai film upin&ipin ini ada beberapa hal :
1. film ini mengandung unsur kesederhanaan-kehidupan sebuah keluarga Melayu tanpa ada hal yang dibuat-buat, segala sesuatunya pure sebagai sebuah kehidupan yang apa adanya
2. unsur agama di film ini sangat kental, mulai dari suara adzan ketika waktunya, misalkan pada waktu petang, atau malam hari.
3. film ini memotivasi bagi siapapun yang menontonnya, karena dari film ini kita belajar bagaimana seorang anak dengan kesederhanaannya- membangun pertemanan, petualangan, dan berani mengambil keputusan
4. film ini menginspirasi, karena dengan film yang di dalamnya kental dengan unsur kesederhanaan kehidupan, film ini mampu diterima dengan baik
demikianlah komentar ini saya sampaikan terhadap film kartun yang sangat menarik :)

Selasa, 15 Februari 2011

TEKNOLOGI LITERASI (melek teknologi)

Teknologi Literasi (Melek Teknologi)
adalah peserta didik aktif terlibat dalam proses teknologi atau belajar memanfaatkan hasil teknologi tidak hanya mengetahui, atau mengenal saja. Peserta didik tidak hanya mengenal teknologi namun juga mampu memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Pemanfaatan teknologi ini juga memampukan para peserta didik untuk melatih diri mereka, menemukan dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-harinya melalui penggunaan teknologi. 

Apa yang diharapkan dari teknologi literasi?
Teknologi Literasi (Melek Teknologi) membantu para pendidik serta peserta pendidik untuk tetap aktif dengan segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga semua pendidik serta peserta didik dituntut untuk berpartisipasi di dalamnya, hal ini penting guna keberadaan informasi dari seluruh penjuru dunia mampu diketahui serta universal dan tentunya diharapkan agar kita sadar akan informasi-informasi yang beredar dan sedang terjadi.
Teknologi yang dimanfaatkan dengan baik tentunya akan memberikan pengaruh positif dalam hal ini terhadap para peserta didik. Tatkala teknologi menjadi “teman” yang baik, para peserta didik juga akan mendapatkan hasil yang baik- baik dalam proses maupun hasil akhirnya. Teknologi yang dimanfaatkan dengan baik memampukan para peserta didik untuk kreatif dalam mengerjakan pelbagai tugas-tugas, mandiri tentunya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada, terampil dalam menempatkan berbagai informasi-informasi yang telah didapatkan- dalam kehidupan sehari-hari, dan interaksi dengan “warga” cyber world yang semakin meluas dan menambah jaringan di berbagai penjuru dunia tanpa dihadapkan dengan permasalahan ruang dan waktu, serta mampu memenuhi tuntutan jaman yang semakin kompleks.

Apa kegiatan yang efektif-yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi- bagi para peserta didik?

Agar pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi berjalan efektif maka ada beberapa poin, yakni :
1. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata.
Ketika proses pembelajaran dibuat semenarik mungkin, hal ini dapat memicu motivasi para peserta didik dalam proses pendidikannya. Motivasi-motivasi inilah yang membuat para peserta didik melakukan yang terbaik ketika diperhadapkan pada situasi dimana para peserta didik harus menerapkan pengetahuannya dalam dunia nyata. 

2. Menumbuhkan pemikiran reflektif
Ketika peserta didik dihadapkan pada tugas-tugas yang membutuhkan kemandirian dimana peserta didik harus menelaah sendiri bahan bacaan, mencari berbagai referensi, di saat itulah peserta didik menjadi sosok dengan pemikiran yang rekflektif, berpikir secara reflektif ketika menampung berbagai informasi, kemudian ditelaah, sehingga pada akhirnya membentuk suatu pola pemikiran hasil dari peserta didik itu sendiri dan tentunya dengan berbagai bahan referensi yang dapat dipercaya kebenarannya (ilmiah)

3. Membantu perkembangan dan keterlibatan aktif dari peserta didik dalam proses belajar
Sebagai peserta didik, partisipasi sangat diharapkan. Ketika peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, hal itu membuktikan bahwa peserta didik mempunyai keinginan untuk mengelola informasi yang belum diketahui, serta kritis dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada di dalam dunia nyata. Tentunya, peserta didik yang aktif diharapkan akan menjadi generasi penerus yang partisipatif serta dibekali dengan teknologi literasi (melek teknologi) demi tuntunan jaman yang semakin kompleks.


Apa saja tolok ukur dalam literasi TIK?
Tolok ukur dalam literasi TIK dikategorikan menjadi beberapa, yakni :
1. Kemampuan mendefenisi
2. Akses
3. Mengelola integrasi
4. Evaluasi
5. Berkreasi dan berkomunikasi.
Sehingga dengan itu Literasi TIK bukan saja mengenai bagaimana para peserta didik mengenal berbagai teknologi namun yang terpenting adalah hal-hal yang bersifat kognitif.

Senin, 14 Februari 2011

tugas kelompok Psi.Pendidikan I

Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok mengenai kewajiban mahasiswa mempunyai email dan memposting blog ? dikaji berdasarkan teori psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia khususnya di Medan 

Yosefine Mendrofa (10-080)
 

setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar serta pemerintah wajib membiayainya, pernyataan ini dikuatkan melalui undang-undang sistem pendidikan nasional atau biasa disebut dengan SISDIKNAS, yang menyebutkan “bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu” Berdasarkan aturan mengenai pendidikan diatas memberikan gambaran secara luas dan jelas, bahwa pendidikan merupakan suatu kewajiban terhadap negara dan warga masyarakat. Pemerintah wajib menyediakan sarana dan prasarananya, masyarakat memberikan dukungan terhadap terselenggaranya dunia pendidikan. 
Penggunaan Internet di Indonesia menunjukkan situasi di mana kehidupan global saat ini memang dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman yang serba cepat dan instan. Dukungan dari pemerintah mengenai hal ini juga dapat kita rasakan di mana situs-situs pendidikan menjadi semakin berkembang dan meluas jaringannya pada cyber world. Dalam hal ini, pemerintah juga belajar bagaimana zaman menuntut akses yang cepat, dan Internet merupakan media yang sangat membantu dalam hal pendidikan- mengingat hal yang menarik dari Internet adalah kemampuan dalam mengakses informasi teks, audio, gambar, perkiraan, ilustrasi dan yang lain dari 320 juta web di Internet dengan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan media komunikasi/informasi yang lain. 
Pandangan kelompok mengenai e-learning pada mahasiswa?
Sesuai dengan tuntutan zaman yang memiliki peredaran informasi yang sangat cepat- seperti yang telah dijelaskan di atas- sangatlah membantu memang keberadaan internet sebagai fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa mengembangkan potensi dirinya ataupun menjaring pelbagai informasi yang ada, berikut adalah beberapa pandangan dari kelompok kami mengenai penggunaan blog dan atau email dalam proses perkuliahan:
1.    Yosefine Mendrofa (10-080)
"Belajar e-learning, menggunakan email, blog, ataupun fasilitas lain yang ada di dalam dunia internet merupakan suatu hal yang sangat bagus dan baik. Bukan hanya dalam segi pembelajaran dan pendidikan yang diperoleh saja. Tapi juga merupakan pembelajaran dalam berbagai hal, misalnya mengenal kemajuan teknologi, kemudahan mendapatkan informasi, pembelajaran bukan hanya diperoleh dari buku ataupun guru tapi media internet justru ga kalah bagusnya informasi yang dapat diperoleh.
Apalagi dengan fenomena-fenomena yang ada. Para pelajar banyak tergantung pada buku-buku, sekolah, guru dan hanya menggunakan kemajuan teknologi dan informasi sebagai sarana hiburan. Into memang  salah satunya juga. Kemajuan TIK memudahkan komuniksi, tapi alangkah baiknya perkembangan yang pesat ini memang benar-benar dipergunakan untuk media pembelajaran. Sejauh ini saya yang mengalaminya saja sudah sangat senang dan benyak memperoleh pembelajaran dari sini. Tapi disatu sisi lain memang tetap ada juga kerugian. Namanya juga pembelajaran, tidak ada suatu hal itu yang tidak ada kerugiaannya.
Selain pembelajaran , melalui pembelajaran e-learning, menggunakan email, blog dan yang lainnya juga dapat menambah kreatifitas kita dalam menanggapi sesuatu. Dimana kita dituntut untuk belajar mandiri, berpikir kritis dan juga bisa menyalurkan pengetahuan dan bakat yang kita miliki secara bebas yang akan membuat kita terus berkembang. Dengan begitu bukan hanya dihasilkan sebagai pelajar yang pintar, tetapi juga kreatif dan inofatif :)"

2.    Olga Septania (10-082)
"E-learning merupakan media yang menjembatani kita sebagai mahasiswa dengan dunia yang luas ini dan dengan berbagai informasi yang berkembang dengan sangat-sangat cepat. Dengan penggunaan email tentunya mahasiswa akan lebih mudah berkomunikasi baik antar mahasiswa ataupun dengan dosen tanpa batas ruang dan waktu, begitupula dengan Blog, Blog merupakan media yang mengharuskan mahasiswa/I agar mulai dewasa dan mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahannya, bukan saja mandiri dan dewasa namun juga mahasiswa secara tidak langsung  dituntut untuk kreatif dalam  pengerjaan tugas-tugasnya, karena itu lingkungan Kampus banyak memberikan pembelajaran kepada mahasiswa/I, belajar bagaimana mengerjakan tugas tepat waktu, belajar professional dalam tugas-tugasnya, belajar menggunakan blog dan atau email dalam memudahkan tugas-tugasnya, serta belajar bahwa perkembangan yang sangat pesat (dan sulit untuk diikuti perkembangannya karena berkembang begitu cepat) di dunia ini dan sekali kita ketinggalan informasi maka ada satu jendela dunia yang tertinggal oleh kita. Sehingga itulah penting rasanya agar metode pembelajaran e-learning ini semakin disebarluaskan, demi keadaan pendidikan kita di Indonesia (khususnya di Medan) menjadi lebih baik dan tentunya kita menjadi bagian dan saksi bahwa dunia ini mempunyai begitu banyak informasi pendidikan yang positif- yang membantu kita dalam proses pendidikan (begitu pula dengan para tenaga pengajar)"
3.    Selvia Veronika Tarigan (10-122)
"Menurut saya, penggunaan blog sangat berfungsi bagi mahasiswa. Karena saat menulis di blog, kita diatih untuk dapat menyuarakan pendapat dan juga dapat berfungsi sebagai ajang kreativitas. Saat menggunakan/ menulis di blog, kita dapat berkreasi sesuai dengan keinginan dan hal itu juga dapat menunjukkan kepribadian seseorang. Penggunaa blog dalam mata kuliah psikologi pendidikan juga dapat sangat membantu mahasiswa agar mereka terbiasa untuk membaca sebelum mata kuliah tersebut diajarkan di kelas. Karena tidak mungkin seseorang dapat memposting tulisan di blok tanpa membaca. Jadi, secara tidak langsung mengajarkan mahasiswa agar cinta membaca dan terbiasa membaca. Melalui penggunaan blok, mahasiswa juga dapat semakin mengenal dan terbiasa dengan tekhnologi. Karena dari penggunaan tekhnologi seperti internet, kita bisa mendapatkan banyak pengentahuan yang sudah lama atau fakta-fakta baru yang baru saja ditemukan. Seingga, kita tidak akan tertinggal mengenai informasi-informasi baru. Menurut saya, penggunaan blog bisa sangat membantu seseorang untuk memahami berbagai hal bukan hanya miliknya sendiri tetapi juga milik orang lain."

Dari pandangan-pandangan tersebut, maka dapatlah kami simpulkan bahwa penggunaan blog dan atau email pada proses pendidikan merupakan penting karena :
1.     Penggunaan cara-cara konvensional (yakni penggunaan kertas) semakin diminimalisir, sehingga berujung kepada keselamatan Bumi dari gejala Global warming
2.     Memicu kekreatifitasan mahasiswa/i dalam pengerjaan tugas-tugas perkuliahan
3.     Menjadikan keberadaan mahasiswa yang “melek-informasi”
4.     Memandirikan mahasiswa/i dalam menelaah bahan bacaan dan membuat mahasiswa/i kian kritis dengan berbagai masalah dan bahan bacaan yang ditelaah
5.     Mengingat waktu adalah segalanya dalam proses pendidikan, maka penggunaan blog dan atau email membantu mahasiswa/i untuk meminimalisir waktu dan ruang dalam pengerjaan tugas-tugasnya
6.     Membekali mahasiswa/i dalam dunia kerja nantinya

Selasa, 08 Februari 2011

Apa manfaat internet dalam dunia pendidikan?

Internet merupakan inti dari komunikasi melalui computer. Sistem internet berisi ribuan jaringan computer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid. Menurut Pendit, dkk (2005) internet adalah sekumpulan jaringan computer milik perusahaan, institusi, lembaga pemerintah, ataupun penyedia jasa jaringan yang saling terhubung di mana masing-masing jaringan computer yang terhubung dikelola secara independen. Artinya, jaringan ini bukan merupakan suatu organisasi atau institusi, karena tak satu pihakpun yang mengatur dan memilikinya
Quarterman dan Mitcell (dalam Astuti, 2008) membagi manfaat internet dalam empat kategori, yaitu :
1.      Internet sebagai media komunikasi, merupakan manfaat internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia.
2.      Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, FTP(File Transfer Protocol) dan WWW (World Wide Web)- para pengguna internet di seluruh dunia di seluruh dunia dapat bertukar informasi dengan cepat dan murah
3.      Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan WWW sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat
4.      Manfaat komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna internet data berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, meakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan dunia kita sehari-hari, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya)

ada dua peranan internet yang sangat penting, yakni :
1.      Sebagai sumber data dan informasi
2.      Sarana pertukaran data dan informasi
Internet merupakan sebuah sarana pertukaran informasi dari satu computer ke computer yang lain, bahkan informasi tersebut mampu menembus batas ruang dan waktu sehingga memungkinkan pelajar untuk mendapatkan informasi atau berkomunikasi dengan beberapa pakar di tempat lain. Kehadiran internet bukanlah pengganti system pendidikan melainkan sebagai pelengkap.
Internet memang begitu memberikan manfaat dalam dunia pendidikan, bukan saja siapa yang dididik yang mendapatkan manfaatnya, tenaga pendidik juga mendapatkan manfaatnya, antara lain:
1.      Internet mampu membantu tenaga pengajar untuk melengkapi bahan materi ajar yang akan diberikan kepada anak
2.      Akses ke sumber informasi
Tersebarnya beberapa perpustakaan konvensional memang membantu, namun terkadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan juga waktu yang cukup lama. Dengan adanya internet, biaya menjadi lebih dapat diminimalisir dan juga tentunya dengan jangka waktu dalam mencari informasi- yang lebih cepat dan mudah
3.      Internet digunakan oleh tenaga pendidik sebagai media diskusi dengan anak-anak, selain berdiskusi mengenai materi bersama anak-anak, baik pendidik maupun anak-anak dapat mengkritisi suatu pelajaran dan saling memberikan masukan satu sama lainnya.
4.      Internet dimanfaatkan oleh pendidik agar tugas atau paper dikumpulkan melalui email dengan tujuan untuk meminimalisir waktu, dan penggunaan kertas pastinya. Sehingga dengan itu, waktu atau jarak sedekat atau sejauh apapun tidak dapat menghalangi proses belajar baik bagi si pendidik maupun anak-anak yang dididik.

sumber:
1. www.bimaku-rudien.blogspot.com
2. www.sirah-blog.uns.ac.id
3. buku John W.Santrock

Apa manfaat internet dalam dunia pendidikan?