Teknologi Literasi (Melek Teknologi)
adalah peserta didik aktif terlibat dalam proses teknologi atau belajar memanfaatkan hasil teknologi tidak hanya mengetahui, atau mengenal saja. Peserta didik tidak hanya mengenal teknologi namun juga mampu memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Pemanfaatan teknologi ini juga memampukan para peserta didik untuk melatih diri mereka, menemukan dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-harinya melalui penggunaan teknologi.
Apa yang diharapkan dari teknologi literasi?
Teknologi Literasi (Melek Teknologi) membantu para pendidik serta peserta pendidik untuk tetap aktif dengan segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga semua pendidik serta peserta didik dituntut untuk berpartisipasi di dalamnya, hal ini penting guna keberadaan informasi dari seluruh penjuru dunia mampu diketahui serta universal dan tentunya diharapkan agar kita sadar akan informasi-informasi yang beredar dan sedang terjadi.
Teknologi yang dimanfaatkan dengan baik tentunya akan memberikan pengaruh positif dalam hal ini terhadap para peserta didik. Tatkala teknologi menjadi “teman” yang baik, para peserta didik juga akan mendapatkan hasil yang baik- baik dalam proses maupun hasil akhirnya. Teknologi yang dimanfaatkan dengan baik memampukan para peserta didik untuk kreatif dalam mengerjakan pelbagai tugas-tugas, mandiri tentunya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada, terampil dalam menempatkan berbagai informasi-informasi yang telah didapatkan- dalam kehidupan sehari-hari, dan interaksi dengan “warga” cyber world yang semakin meluas dan menambah jaringan di berbagai penjuru dunia tanpa dihadapkan dengan permasalahan ruang dan waktu, serta mampu memenuhi tuntutan jaman yang semakin kompleks.
Apa kegiatan yang efektif-yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi- bagi para peserta didik?
Agar pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi berjalan efektif maka ada beberapa poin, yakni :
1. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata.
Ketika proses pembelajaran dibuat semenarik mungkin, hal ini dapat memicu motivasi para peserta didik dalam proses pendidikannya. Motivasi-motivasi inilah yang membuat para peserta didik melakukan yang terbaik ketika diperhadapkan pada situasi dimana para peserta didik harus menerapkan pengetahuannya dalam dunia nyata.
2. Menumbuhkan pemikiran reflektif
Ketika peserta didik dihadapkan pada tugas-tugas yang membutuhkan kemandirian dimana peserta didik harus menelaah sendiri bahan bacaan, mencari berbagai referensi, di saat itulah peserta didik menjadi sosok dengan pemikiran yang rekflektif, berpikir secara reflektif ketika menampung berbagai informasi, kemudian ditelaah, sehingga pada akhirnya membentuk suatu pola pemikiran hasil dari peserta didik itu sendiri dan tentunya dengan berbagai bahan referensi yang dapat dipercaya kebenarannya (ilmiah)
3. Membantu perkembangan dan keterlibatan aktif dari peserta didik dalam proses belajar
Sebagai peserta didik, partisipasi sangat diharapkan. Ketika peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, hal itu membuktikan bahwa peserta didik mempunyai keinginan untuk mengelola informasi yang belum diketahui, serta kritis dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada di dalam dunia nyata. Tentunya, peserta didik yang aktif diharapkan akan menjadi generasi penerus yang partisipatif serta dibekali dengan teknologi literasi (melek teknologi) demi tuntunan jaman yang semakin kompleks.
Apa saja tolok ukur dalam literasi TIK?
Tolok ukur dalam literasi TIK dikategorikan menjadi beberapa, yakni :
1. Kemampuan mendefenisi
2. Akses
3. Mengelola integrasi
4. Evaluasi
5. Berkreasi dan berkomunikasi.
Sehingga dengan itu Literasi TIK bukan saja mengenai bagaimana para peserta didik mengenal berbagai teknologi namun yang terpenting adalah hal-hal yang bersifat kognitif.
Ka, boleh minta referensi literasi teknologinya ngga?
BalasHapus